Rencana Program Training Anda Gagal? Lakukan Beberapa Hal Ini

Pelatihan untuk karyawan sering dilihat sebagai inti dari keberhasilan perusahaan. Orang berpikir, tim HRD sekadar memberikan program pengembangan sebanyak mungkin. Jika itu yang Anda pikirkan tentang training, bisa jadi Anda keliru. Memanjakan staf dengan training yang bertubi-tubi awalnya terlihat baik, tetapi apakah membantu?

Permasalahannya, banyak staf HRD yang membuat program development tanpa memahami hal apa saja yang harus dipertimbangkan.

Hasilnya? Tidak efektif.

Menjadi bagian dari divisi HRD, kita harus menerima, bahwa professional development tidak mungkin dihindari. Tetapi, pastikan training yang dirancang berjalan efektif, relevan, dan aplikatif. Bisa berhasil, dengan cara yang benar.

Mari lihat elemen apa saja yang dibutuhkan untuk semua training:

Tentukan tujuan yang jelas.

SMART. Siapapun bisa membuat program baru. Asalkan tujuannya memenuhi kriteria berikut ini: Spesifik (Specific), Terukur (Measurable), Dapat dicapai (Achievable), Realistis (Realistic), dan Target Waktu (Timed).

Apa yang diperlukan untuk membuat suatu tujuan?

 

Berinteraksi dengan staf.


Dengarkan mereka. Dengan berbicara langsung dengan mereka, Anda akan lebih mudah membuat tujuan dalam tiap training. Gali terus. Hanya dari karyawan, Anda bisa mendapatkan informasi baru karena mereka yang merasakan langsung. Dari tantangan yang mereka hadapi, keresahan mereka, bahkan kesempatan baru yang tidak diketahui sebelumnya.

 

Libatkan staf.


Ikusertakan mereka. Berusahalah agar staf (atau wakil staf) ikut dalam mencari ide-ide brilian, bahkan saat pengambilan keputusan. Hal ini memang butuh waktu. Tetapi pemimpin HRD yang baik adalah yang bisa membimbing sekaligus mengaplikasikan gaya komunikasi bottom-top.

 

Terbuka untuk berubah.


Untuk mendukung karyawan Anda dalam era informasi saat ini, Anda perlu fleksibel, inovatif, dan beradaptasi dengan kehidupan mereka yang sangat dinamis. Manfaatkan kelebihan teknologi. Misalnya, memperbolehkan mereka untuk kerja secara remote. Anda bisa memberikan kesempatan untuk belajar dengan program online. Berikan kebebasan untuk memilih materi pelajaran yang memang sesuai dengan kebutuhan.

 

Belajar dengan cara micro learning.


Micro learning adalah belajar pengetahuan yang padat untuk meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan pada saat itu. Ini lebih fokus dan aplikatif. Memenuhi otak dengan berbagai pelatihan mungkin terdengar baik, tetapi cara seperti ini memiliki kelemahan: karyawan Anda tidak bisa fokus. Berikanlah training yang singkat dan jelas, dan memang relevan untuk karir mereka.

 

Membuat prioritas.


Buatlah kategori rencana berdasarkan urgensi, untuk memastikan karyawan Anda tetap fokus. Hal ini juga membantu Anda mengalokasikan sumber daya perusahaan. Memecah planning menjadi segmen yang lebih kecil (berikut jadwalnya) akan membantu mereka untuk menentukan mana saja yang perlu diperhatikan dalam waktu dekat.

 

Ketika Anda menemui jalan buntu, cari bantuan dari in-house training.


Membuat training planning yang bagus adalah langkah penting untuk keberhasilan suatu projek. Namun, ini hal yang biasa jika beberapa dari kita gagal, karena mungkin belum memahami tentang planning itu sendiri.

Strategi lainnya adalah mencari pihak ketiga yang akan merancang planning buat Anda. Pastikan partner yang memang Anda percaya.

Tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang saya butuhkan? Apa saja manfaat yang akan didapatkan oleh karyawan saya? Apakah partner saya menawarkan program yang customized? Bagaimana memantau perkembangan? Apakah ada evaluasi dan laporan?”

 

 

English Today Your Professional Learning Partner
Call Us Today
+6221 28565313 +6221 748 60977 +6221 292 36998
contact@english-today-jakarta.com
[/fusion_text][/fullwidth]