5 Langkah Proses Negosiasi
Kemampuan bahasa Inggris tidaklah cukup. Untuk menjadi sukses di dunia profesional, Anda harus terampil dalam bernegosiasi. Dalam kehidupan berkarir, sadar atau tidak, Anda sering melakukan negosiasi. Misalnya, ketika Anda mencari strategi untuk mencapai kesepakatan bersama dengan supplier, atau ketika Anda berdiskusi tentang target penugasan dengan atasan. Lalu, bagaimana proses negosiasi dalam dunia kerja?
Perencanaan dan persiapan: Salah satu cara menjadi negotiator yang hebat adalah dengan memiliki pemahaman yang dalam tentang permasalahan yang akan diutarakan saat negosiasi. Anda perlu tingkatkan pengetahuan Anda tentang jenis permasalahannya, penyebabnya, dan tujuannya agar proses negosiasi lebih terarahkan. Pastikan juga untuk fokus pada kelebihan tuntutan Anda dan sebisa mungkin perbaiki kekurangan.
Strategi lainnya adalah dengan melakukan counterpart background check (mencari informasi sebanyak mungkin tentang lawan bicara Anda). Cari tahu siapa mereka, apa ambisi mereka, apa pandangan mereka, dan apakah mereka punya keinginan terdalam. Dengan mengetahui hal-hal ini, Anda bisa mencari poin penting yang akan berdampak pada proses negosiasi. Carilah peluang untuk berargumentasi dengan mengajukan berbagai fakta dan data yang sesuai.
Peraturan negosiasi: Langkah kedua yang dapat memperkuat proses negosiasi adalah membuat pedoman dalam bernegosiasi. Tetapkan aturan (apa yang diizinkan dan apa yang tidak diizinkan) yang disepakati oleh kedua belah pihak. Setelah mengetahui siapa saja yang terlibat dan dimana negosiasi akan berlangsung, cari tahu apa saja yang berkaitan dengan isu negosiasi ini dan prosedur apa yang harus dipatuhi jika terjadi ketidaksepakatan.
Anda juga perlu mempersiapkan strategi untuk menghadapi situasi terburuk. Jika kedua belah pihak tidak dapat memecahkan masalah, buatlah antisipasi: hal-hal apa saja yang Anda bisa kompromikan? Dalam situasi apa saja Anda menolak permintaan mereka?
Klarifikasi dan justifikasi: Dalam tahap inilah kedua belah pihak memaparkan keinginan mereka. Anda akan merasa bersyukur telah membuat perencanaan yang matang, karena dengan menguasai topik negosiasi, Anda akan lebih unggul ketika menyampaikan tuntutan. Anda bisa dengan lancar menjelaskan mengapa tuntunan ini penting dan mengapa Anda menuntut hal ini.
Keahlian bernegosiasi adalah kemampuan untuk memperkuat, mengklarifikasi, menunjang, membenarkan, dan memberikan data kepada pihak lain untuk mendukung posisi Anda. Tetapi apapun pendekatannya (distribusi atau integratif), sebaiknya jauhi konfrontasi.
Tawar-menawar dan pemecahan masalah: Keterampilan bernegosiasi, pada dasarnya, adalah menyelesaikan masalah dengan mencapai kompromi antara kedua belah pihak. Ketika Anda dihadapkan dengan konflik kepentingan, Anda harus menerobos dengan berbagai strategi negosiasi untuk mencapai situasi yang adil bagi keduanya. Di sinilah Anda memberikan upaya sepenuhnya untuk menerapkan berbagai pendekatan.
Penutupan dan implementasi: Seorang master negosiator adalah yang dapat membentuk kesepakatan bersama. Tetapi tidak berhenti disini: Anda juga harus menentukan aturan untuk aktualisasi dan pemantauan. Apakah Anda akan closing secara formal atau informal? Dengan kontrak atau cukup jabat tangan? Hal ini penting untuk menunjukkan komitmen antara kedua belah pihak.